PEMBINAAN AKSEPTOR KB
MELALUI KONSELING PENGERTIAN :
Pembinaan
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Pembinaan adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara berdaya guna berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih
baik.
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Pembinaan adalah suatu proses, hasil atau pertanyaan menjadi
lebih baik, dalam hal ini mewujudkan adanya perubahan, kemajuan, peningkatan,
pertumbuhan, evaluasi atau berbagai kemungkinan atas sesuatu.
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup
urutan – urutan pengertian, diawali dengan mendirikan membutuhkan memellihara
pertumbuhan tersebut yang disertai usaha – usaha perbaikan, menyempurnakan dan
mengembangkannya.
Akseptor KB
§ Akseptor KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang salah seorang
dari padanya menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi dengan tujuan
untuk pencegahan kehamilan baik melalui program maupun non program Sedangkan
menurut kamus besar bahasa Indonesia (2001) dalam Setiawan dan Saryono (2010)
Akseptor adalah orang yang menerima serta mengikuti dan melaksanakan program
keluarga berencana.
Pembinaan Akseptor KB
adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan kepada PUS untuk
menggunakan alat kontrasepsi dengan mencegah kehamilan. Pada pelayanan tersebut
melibatkan tenaga kesehatan dan klien yang menjadi sasaran nya .
Konseling
Konseling adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien-petugas untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.
Konseling adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien-petugas untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.
Pembinaan akseptor KB melalui konseling
Pelayanan KB mencakup
pelayanan alat kontrasepsi , penanggulangan efek samping dan komplikasi alat
kontrasepsi . pada pelayanan tersebut terjadi keterlibatan secara utuh , baik
dari tenaga pelayanan maupun klien yang menjadi sasaran . pedekatan pelayanan
yang digunakan adalah pedekatan secara medic dan konseling.
1.
Kondom
A .Kondom pria
Kondom pria adalah salah
satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks,berbentuk tabung tidak tembus
cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk
menampung sperma. Kebanyakan kondom terbuat dari karet lateks tipis , tetapi
ada yang membuatnya dari jaringan hewan ( usus kambing ) atau plastic (
polietilen ).
Sekarang banyak jenis
kondom yang berbeda dalam hal .
a.
Bentuk
Ada yang ujungnya rata, ada juga yang ujungnya memiliki
penampung untuk menampung sperma . pada saat ini yang banyak beredar dipasaran
adalah bentuk kondom yang memiliki bundaran kecil diujungnya sebagai penampung
sperma .
b.
Warna
Ada yang tidak tembus pandang , ada pula yang transparan ,
dengan berbagai macam warna , sekarang ini jelas transparan dengan berbagai
macam warna sesuai aroma adalah yang banyak beredar dipasaran .
c.
Lubrikasi
Ada yang menggunakan minyak Silikon,Jelly , bedak atau yang
kering . Jelly dan bedak saat ini jarang digunakan pada kondom yang beredar di
Indonesia.
d.
Ketebalan
Kondom memiliki ketebalan standar dan tipis untuk kenyamanan
dalam pemakaian .
e.
Permukaan
Hem ,bergelombang , tidak licin. Sekarang ini permukaan kondom
semakin bervariatif . para produsen kondom lebih kreatif untuk menarik konsumen
menggunakan kondom yang bergerigi,berulir,dll. Hal ini bertujuan untuk menambah
sensasi dalam hubungan suami istri yang menggunakan kondom.
f.
Spermisida
Kondom yang beredar ada yang menggunakan spermisida , ada juga
yang tidak spermisida yang digunakan biasanya nonoxyne – 9 atau menfegol.
Spermisida berguna untuk membunuh sperma. Penggunaan spermisida untuk menambah
efektifitas kondom sebagai alat kontrasepsi.
§ Jenis kondom
Pada umumnya kondom
laki-laki terbuat dari karet yang disebut dengan lateks. Selain terbuat dari
lateks,beberapa produsen kondom juga memproduksi kondom berbahan dasar plastic
( polyurethane ). Kondom berbahan plastic relative lebih mahal dan mudah rusak,
namun kondom ini sering digunakan oleh mereka yang alergi terhadap lateks ada
pula kondom yang terbuat dari bahan alami yakni membrane hewan, sayangnya
kondom ini cukup mahal dan tidak efektif unutuk mencegah penularan penyakit.
§ Cara kerja
Kondom akan menghalangi
sperma masuk ke dalam rahim, sehingga akan melindungi wanita dari kehamilan
yang tidak diinginkan, karena sel sperma dan sel telur tidak bertemu.
§ Cara penggunaan kondom
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Kondom wanita
Kondom wanita adalah suatu sarung poliuretan dengan panjang 15
cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin
poliuretan lentur. Cincin poliuretan ini berfungsi sebagai alat untuk memasang dan
melekatkan kondom ke vagina.
Kondom wanita mengandung pelumas berdasarkan silicon dan tidak
memerlukan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai. Efektifitas di
penggunaan kondom ini menunjukkan sama dengan efektifitas dari penggunaan
diafragma . dengan angka kegagalan 5-21 %.
Cara penggunaan kondom pada wanita :
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
2.
Kontrasepsi oral
Bentuk pemberian
Kontrasepsi oral biasanya
dikemas dalam satu kotak yang berisi 21 atau 22 tablet tetapi ada juga yang 28
tablet dengan 6 atau 7 tablet terakhir yang berupa plabeco sehingga tidak perlu
masa istirahat 6 atau 7 hari.
Jenis kontrasepsi
a.
Jenis
1. Kombinasi sekuensial ( bifasik / infasik )
Pembuatan system bifasik
berdasarkan pemikiran bahwa siklus haid seorang wanita normal adalah fase
folikuler-proliferasi ( fase estrogen ) dan Luteal – Sekresi ( fase
progesterone ) sehingga diharapkan pemberian hormone lintetik dimiripkan dengan siklus haid yang normal.
2. Kombinasi monofasik
Kombinasi monofasik
adalah jenis kontrasepsi oral kombinasi yang tersedia secara umum dalam
berbagai merek. Setiap tabletnya mengandung 20-100 mg etinilestradiol dan
gestagen dosis tinggi ( 50 ug ) . Jenis estrogen yang dipakai pada kontrasepsi
oral adalah etinil estradiol.
b.
Cara kerja kombinasi
monofasik
1. Menghambat ovulasi
Pada sediaan mono fasik
ini estrogen dan progesterone bekerja bersama-sama sejak awal. Perlu kita ingat
pada monofasik,bahwa progesterone mulai bekerja pada masa setelah ovulasi.
Demikian pula dengan mekanisme feedback negative yaitu progesterone akan
menekan produksi estrogen.
2. Membuat endometrium tidak mendukung untuk implantasi
Proses proliferasi juga
tidak akan optimal sehubungan dengan pemberian progesterone sejak pada awal
pemakaian .
3. Membuat lendir serviks tidak bisa ditembus sperma
Salah satu keuntungan
pemberian progesterone sejak awal pemakaian adalah adanya pengentalan lendir
serviks sehingga akan sulit ditembus sperma .
4. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum terganggu
Kontrasepsi pil
progesterone ( minipil ) / progestin only pill (POP )
Cara kerja :
Secara pasti cara kerja
minipil belum diketahui berikut adalah pengaruh minipil terhadap organ-organ
reproduksi yang berkaitan dengan cara kerja minipil :
1.
Terhadap ovarium
Meskipun tidak sekuat pil kombinasi tetapi minipil tetap saja
bis menghambat sekresi gonadotropin dan sintesis steroin seks di ovarium.
Penekanan gestagen terhadap ovulasi juga tidak terlalu kuat sehingga masih saja
dimungkinkan terjadinya ovulasi.
2.
Terhadap endometrium
Minipil menghambat proliferasi dan menyebabkan terjadinya
transformasi endometrium lebih awal. Minipil mempersulit implantasi blastosit
di endometrium
3.
Terhadap serviks
Lebih kentalnya serviks sehingga penetrasi sperma menjadi
terganggu
4.
Terhadap tuba fallopi
Pada penggunaan jangka panjang minipil dapat mempengaruhi
mitilitas tuba ,fertilisasi,serta transportasi sperma.
Motilitas tuba beresiko
terjadinya kehamilan ektropik menjadi lebih besar.
Waktu penggunaan minipil
1.
Mulai hari ke 1 s/d ke 5
siklus haid ( tidak diperlukaan pencegahan barier lain )
2.
Jika tidak ada dugaan
kehamilan maka bisa diberikan setelah hari ke-5 siklus haid,tetapi akseptor
diberitahu agar tidak melakukan hubungan atau menggunakan barier lain selama 2
hari saja.
3.
Bila ibu menyusui lebih
dari 6 minggu post partum dapat mulai diberikkan minipil sewaktu-sewaktu ( asal
tidak ada dugaan hamil ) tanpa perlu kontrasepsi tambahan lain
4.
Bila akseptor pindahan /
ingin berganti dari hormonal lain. Maka saat pemberian adalah sesuai dengan
jadwal kunjungan ulang untuk kontrasepsi sebelumnya dan tidak diperlukan
tambahan barier . namun apabila akseptor dari non hormonal maka prinsip
pemberian – pemberian sama dengan akseptor baru.
3. KONTRASEPSI SUNTIKAN
Macam kontrasepsi suntikan antara lain Depo – Provera dan Noristrat ( Norigest )
* Depo - Provera
adalah Depo Medroksi Progesteron Asetat ( DMPA ) yang di produksi oleh Upjohn , Amerika Serikat . Kemasan satu botol berisi 3 ml @ 50 mg / ml
Cara kerja :
menghalangi ovulasi dengan jalan menekan pembetulan LHRF dan FSHRF , merubah lendir serviks menjadi kental sehingga menghambat penetrasi sperma, dan merubah kecepatan transportasi ovum melalui tuba .
Cara pemberian :
waktu pasca persalinan ( postpartum ) , dapat diberikan suntikan KB pada hari ke 3-5 postpartum , atau sesudah air susu ibu berproduksi atau sebelum ibu pulang dari rumah sakit , atau 6 - 8 minggu pasca bersalin , asal dipastikan bahwa ibu tidak hamil atau belum melakukan koitus.
Pada pasca keguguran ( post abortum ) , dapat diberikan segera setelah selesai kuratase atau sewaktu ibu hendak pulang dari rumah sakit , atau 30 hari pasca abortus , asal ibu belum hamil lagi.
Dalam masa interval diberikan pada hari 1 – 5 haid.
Depo-provera disuntikkan secara intramuskular pada otot bokong ( muskulus gluteus ) agak dalam . Sebelum diberikan , botol obat harus dikocok agak lama dulu sampai seluruh obat kelihatan betul –betul larut dan tercampur baik . Suntikkan diberikan sekali setiap 3 bulan
Noristrat ( Norigest )
adalah nor –etisteron cenanthate yang diproduksi oleh Schering AG , Berlin
cara kerja :
merubah lendir serviks menjadi kental seperti lem , sehingga penetrasi sperma tidak bisa sama sekali .
Cara pemberian :
norigest berupa ampul berisi 200 mg zat aktif , yang disuntikkan intramuskular agak dalam pada oto gluteus . Untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan 8 minggu dan setelah itu setiap 12 minggu.
Efektifitas :
norigest menyebabkan siklus haid lebih stabil , amenorea lebih jjarang dan fertilisasi lebih cepat kembali setelah berhenti menjadi akseptor . Dikatakan bahwa efektifitas dan angka kegagalan sama dengan pil kombinasi
Macam kontrasepsi suntikan antara lain Depo – Provera dan Noristrat ( Norigest )
* Depo - Provera
adalah Depo Medroksi Progesteron Asetat ( DMPA ) yang di produksi oleh Upjohn , Amerika Serikat . Kemasan satu botol berisi 3 ml @ 50 mg / ml
Cara kerja :
menghalangi ovulasi dengan jalan menekan pembetulan LHRF dan FSHRF , merubah lendir serviks menjadi kental sehingga menghambat penetrasi sperma, dan merubah kecepatan transportasi ovum melalui tuba .
Cara pemberian :
waktu pasca persalinan ( postpartum ) , dapat diberikan suntikan KB pada hari ke 3-5 postpartum , atau sesudah air susu ibu berproduksi atau sebelum ibu pulang dari rumah sakit , atau 6 - 8 minggu pasca bersalin , asal dipastikan bahwa ibu tidak hamil atau belum melakukan koitus.
Pada pasca keguguran ( post abortum ) , dapat diberikan segera setelah selesai kuratase atau sewaktu ibu hendak pulang dari rumah sakit , atau 30 hari pasca abortus , asal ibu belum hamil lagi.
Dalam masa interval diberikan pada hari 1 – 5 haid.
Depo-provera disuntikkan secara intramuskular pada otot bokong ( muskulus gluteus ) agak dalam . Sebelum diberikan , botol obat harus dikocok agak lama dulu sampai seluruh obat kelihatan betul –betul larut dan tercampur baik . Suntikkan diberikan sekali setiap 3 bulan
Noristrat ( Norigest )
adalah nor –etisteron cenanthate yang diproduksi oleh Schering AG , Berlin
cara kerja :
merubah lendir serviks menjadi kental seperti lem , sehingga penetrasi sperma tidak bisa sama sekali .
Cara pemberian :
norigest berupa ampul berisi 200 mg zat aktif , yang disuntikkan intramuskular agak dalam pada oto gluteus . Untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan 8 minggu dan setelah itu setiap 12 minggu.
Efektifitas :
norigest menyebabkan siklus haid lebih stabil , amenorea lebih jjarang dan fertilisasi lebih cepat kembali setelah berhenti menjadi akseptor . Dikatakan bahwa efektifitas dan angka kegagalan sama dengan pil kombinasi
4. ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT ( AKBK ) NORPLANT
Cara pemasangan ( insersi
)
Langkah – langkah
pemasangan norplant adalah sebagai berikut :
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
Kapsul yang pertama
sekarang sudah diletakkan. Rasakanlah hingga yakin bahwa kapsul telah
benar-benar seluruhnya keluar dari trokar sebelum menggesernya untuk pemasangan
yang kedua ( kalau tidak kapsul yang pertama dapat rusak ketika menginsersinya
kapsul kedua ).
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
Intruksi kepada akseptor
Sangat penting agar para
dokter dapat menerangkan hal-hal berikut ini kepada para akseptor norplant :
-
Akseptor harus menjaga
agar daerah insisi tetap kering selama tiga hari
Akseptor dapat mengambil penutup luka setelah satu hari.
-
Lengan akan sedikit membengkak
selama ± 3 hari mungkin terasa sedikit sakit terangkan bahwa pembengkakan itu
terjadi karena suntikan anastesi
-
Akseptor dapat langsung
bekerja seperti biasa, hanya harus menjaga luka agar tidak terganggu
-
Sebaiknya akseptor
kembali sewaktu mendapat menstruasi yang berikutnya untuk pemeriksaan rutin ,
bila dua bulan setelah di insersi tidak mendapatkan menstruasi , dianjurkan
untuk datang ke klinik
-
Terangkan kepada akseptor
mengenai kemungkinan adanya perubahan-perubahan dalam siklus menstruasi
5. ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM ( AKDR ) = INTRA UTERINE DEVICE (
IUD )
Cara pemasangan
IUD
1.Sebelum periksa dalam dan pemasangan , sebaiknya IUD telah disiapkan dan dimasukkan dalam tabung penyalurnya , maksudnya supaya jangan kotor .
2. Bilas kemaluan luar dengan kapas air lisol
3. Pasanglah spekulum secara lege artis
4. Jepit porsio depan dengan cunam ,kemudian bersihkan serviks dan vagina dengan larutan antiseptik
5. Tariklah pelan-pelan cunam porsio sehingga kanalis serviks arahnya lurus . Jangan ditarik terlalu kuat , ibu akan merasa nyeri dan kesakitan .
6. Masukkan sonde rahim sesuai dengan arah letak rahim untuk mengukur dalamnya rahim
7. Kalau pembukaan kanali servikalis agak sempit , dapat dilebarkan dengan dilatator hegar no 4 – 7
8. Buatlah ancang-ancang bagaimana alat penyalur hams dimasukkan ke dalam rongga rahim
9. Selagi serviks ditarik perlahan dengan cunam , tabung penyalur berisi IUD diamsukkan kedalam rahim.
1.Sebelum periksa dalam dan pemasangan , sebaiknya IUD telah disiapkan dan dimasukkan dalam tabung penyalurnya , maksudnya supaya jangan kotor .
2. Bilas kemaluan luar dengan kapas air lisol
3. Pasanglah spekulum secara lege artis
4. Jepit porsio depan dengan cunam ,kemudian bersihkan serviks dan vagina dengan larutan antiseptik
5. Tariklah pelan-pelan cunam porsio sehingga kanalis serviks arahnya lurus . Jangan ditarik terlalu kuat , ibu akan merasa nyeri dan kesakitan .
6. Masukkan sonde rahim sesuai dengan arah letak rahim untuk mengukur dalamnya rahim
7. Kalau pembukaan kanali servikalis agak sempit , dapat dilebarkan dengan dilatator hegar no 4 – 7
8. Buatlah ancang-ancang bagaimana alat penyalur hams dimasukkan ke dalam rongga rahim
9. Selagi serviks ditarik perlahan dengan cunam , tabung penyalur berisi IUD diamsukkan kedalam rahim.
10. Setelah dipastikan posisinya baik, IUD
didorong dengan alat pendorong perlahan-lahan sampai keluar seluruhnya dari
tabungnya
11. Keluarkan pendorong terlebih dahulu , agar benang tidak terjepit , baru kemudian tabung penyalurnya .
12. Akhirnya lepaskan cunam porsio , olesi bekas jepitan dengan jodium tinctur , dan lepaskan spekulum
13. Pada umumnya IUD dipasang dengan teknik “ tarik dorong “ ( pull –
push technique ) kecuali pada IUD jenis Multiload dan Nova T.
11. Keluarkan pendorong terlebih dahulu , agar benang tidak terjepit , baru kemudian tabung penyalurnya .
12. Akhirnya lepaskan cunam porsio , olesi bekas jepitan dengan jodium tinctur , dan lepaskan spekulum
13. Pada umumnya IUD dipasang dengan teknik “ tarik dorong “ ( pull –
push technique ) kecuali pada IUD jenis Multiload dan Nova T.
6. Tubektomi( Sterilisasi )
Tubektomi adalah suatu kontrasepsi permanen
yang dilakukan dengan cara melakukan tindakan pada kedua saluran telur sehingga
sehingga menghalangi pertemuan sel telur
( ovum ) dengan sel mani (sperma).
Mekanisme kerja :
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
Cara memotong tuba
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
Langkah 1 : jepit tuba pada 1/3 proksimal
dengan klem bacock , angkat sampai tuba melengkung, tentukan daerah mesosalping
tanpa pembuluh darah
Langkah 2
Tusukkan jarum bulat dengan benang catgut
nomor 0 pada jarak 2cm dari puncak lengkungan dan ikat salah satu pangkal
lenngkungan tuba.
Langkah 3
Ikat dua pangkal lengkungan tuba secara
bersama-sama dengan menggunakan benang yang sama.
Langkah 4
Potong tuba tepat di atas ikatan
Langkah 5
periksa perdarahan
pada tunggu tuba dan periksa lumen tuba untuk meyakinkan tuba telah terpotong.
Langkah 6
Potong benang catgut 1cn dari tuba dan masukkan kembali
tuba kedalam rongga abdomen.
langkah 7
Lakukan tindakan yang sama pada tuba sisi yang lain.
Cara kroener
1. cari tuba lalu angkat pada fimbria dengan
klem
2. Buatlah dua ikatan dengan benang sutera,
satu pada bagian avaskulerme-sosalfing dibawah fimbria dengan dua kali lilitan,
sebuah lagi pada bagian Proksimal dari ikatan pertama
3. Lakukan fimbriektomi pada ujung yang tidak
diikat
Cara madlener
1. Cari tuba, angkat tuba pada
pertengahannya dan klem
2. Bagian dibawhah klem diikat dengan benang
yang tidak mudah diserap oleh jaringan, kemudian klem dilepas dan dibiarkan
Cara aldridge
1. Buat insisi kecil pada peritoneum
ligamentum latum, buka sedikit dengan klem.
2. Tangkap fimbria, lalu tanamkan kedalam atau
dibawah legamentum
3. Luka jahit dengan beberpa jahitan
Cara irving
1. Tuba diikat pada dua tempat dengan benang
yang dapat diserap, lalu dilakuakan tubektomi diantara kedua ikatan
2. Dibuat insisi kecil kedalam miometrium pada
sudut tuba fundus uteri
3. Ujung sebelah proksimal dibenamkan kedalam
insisi miometrium tadi.
4. Ujung bagian distal boleh pula dibenamkan
ke ligamentum latum.
Cara uchida
1. Tuba dicari dan dikait keluar, kemudian
pada sekitar ampula tuba disuntikkan larutan salin-adrenalin pada lapisan
supserosa sebagai vasokontriktor agar menyebabakan pasosalping membesar.
2. Di daerah ini dilakukan insisi kecil,
bebaskan serosa sepanjang 4-6 cm sampai tuba kelihatan, lalu klem
3. Tuba diikat kemudian dipotong (tubektomi)
4. Lakukan pada serosa, dijahit sedemikian
rupa agar puntung tuba menonjol kearah rongga perut.
Menutup dinding abdomen
Langkah 1
periksa rongga abdomen (kemungkinan
perdarahan atau laserasi usus) dan keluarkan kasa gulung.
Langkah 2
jahit pasia dengan jahitan simpul atau
angak 8 memakai benanng chromic catgut nomor 1.
Langkah 3
jahit subkutis dengan simpul memakai benang
plain catgut nomor 0.
Langkah 4
jahit kulit dengan jahitan simpul memakai
benang sutera nomor 0.
Tindakan pascabedah
langkah 1
berikan luka insisi dan dinding abdomen sekitarnya dengan alkohol atau betadin, tutup luka dengan kain steril dan plester
langkah 2
bersikan luka insisi dan dinding abdomen sekitarnya dengan alkohol atau betadin, tutup luka dengan kain steril dan plester
langkah 3
lepaskan tenakulum dan elevator uterus
langkah 4
periksa tekanan darah, nadi dan pernapasan
langkah 1
berikan luka insisi dan dinding abdomen sekitarnya dengan alkohol atau betadin, tutup luka dengan kain steril dan plester
langkah 2
bersikan luka insisi dan dinding abdomen sekitarnya dengan alkohol atau betadin, tutup luka dengan kain steril dan plester
langkah 3
lepaskan tenakulum dan elevator uterus
langkah 4
periksa tekanan darah, nadi dan pernapasan
langkah 5
tanyakan pada klien tentang keluhan subjektif
langkah6
pindahkan klien dari meja operasi keruang pulih untuk pengamatan selama 1 jam
langkah 7
instruksi kepada prawat untuk memeriksa dan mengamati tensi, nadi, pernapasan dan perdarahan melalui luka oprasi dan vagina.
tanyakan pada klien tentang keluhan subjektif
langkah6
pindahkan klien dari meja operasi keruang pulih untuk pengamatan selama 1 jam
langkah 7
instruksi kepada prawat untuk memeriksa dan mengamati tensi, nadi, pernapasan dan perdarahan melalui luka oprasi dan vagina.
7. Vasektomi
Vasektomi
adalah tindakan memotong dan penutup saluran mani (vas deferens) yang
menyalurkan sel mani (sperma) keluar dari pusat produksinya di testis.
vasektomi
sebenarnya sudah dikenal orang sejak lama. Sejak abad 19, para ahli bedah telah melakukan vasektomi untuk tujuan
pengobatan : mencegah infeksi kelenjar prostat atau pada hipertrofi kelenjar
prostat.
Teknil vasektomi
standar
Langkah 1
celana
dibuka dan baringkan pasien dalam posisi terlentang
Langkah 2
daerah kulit
skrotum, penis, supra pubis dan bagian dalam pangkal paha kiri, kanan diberikan
dengan cairan yang tidak merangsang separti larutan Iodofor (betadine) 0,75%
atau larutan klorheksidin (hibiscrub) 4%. Bila ada bulu perlu di cukur terlebih
dahulu, sebaiknya di lakukan oleh pasien sendiri sebelum berangkat ke klinik.
Langkah3
tutuplah
daerah yang telah di bersihkan tersebut dengan kain steril berlubang pada
tempat skrotum ditonjolkan keluar.
Langkah 4
tepat di
linea mediana diatas vas deferens, kulit skrotum diberi anestesi (prokain atau
Novokain atau Xilokain 1%) 0,5ml,
Lalu jarum diteruskan sampai masuk dan didaerah distal
serta proksimal vas deferens dideponir lagi masinng-masing 0,5ml
Langkah 5
kulit
skrotum diiris longitudinal 1 sampai 2cm, tepat di atas vas deferens yang telah
dotonjolkan kepermukaan kulit
Langkah6
setelah
kulit dibuka, vas deferens dipegang dengan klem, disiangi sampai tampak vas
deferens mengkilat seperti mutiara, perdarahan dirawat dengan cermat. Sebaiknya
di tambah lagi obat anastesi kedalam
fasia vas deferens dan baru kemudian fasia disayat longitudinal sepanjang 0,5cm. Usahakan tepi sayatan rata
,hingga memudahkan penjahitan kembali. Setelah fasia vas deferens dibuka
terlihat vas deferens yang berwarna
putih mengkilat seperti mutiara. Selanjutnya vas deferens dan fasianya
dibebaskan dengan gunting halus berujung runcing.
Langkah 7
jepitlah vas
deferens dengan klem pada dua tempat dengan jarak 1-2cm dan ikat dengan benang
kedua ujungnya. Setelah diikat jangan dipotong dulu. Tariklah benang yang
mengikat kedua ujung vas deferans untuk melihat kalau ada perdarahan,jangan
terlalu banyak, karean dapat menjepit pembuluh darah yang lain seperti arteri
testikulaisatau deferensialis yang berakibat kematian itu sendiri.
Langkah 8
potonglah
diantara dua ikatan tersebut sepanjang 1cm. Gunakan benang sutera no, oo atau 1
untuk mengikat vas tersebut. Ikatan
tidak boleh terlalu longgar tetepi juga jangan terlalu keras karena dapat
memotong vas deferens.
Langkah 9
untuk
mencegah rekanalisasi spontan yang di anjurkan
adalah dengan melakukan interposisifasia fasdeferens, yakni menjahit kembali
fasia yang terluka sedemikian rupa, vas deferens bagian distal (sebelah
ureteral dibenamkan dalam fasia dan vas deferens bagian proksimal (sebelah
testis) terletak diluar fasia. Cara ini akan mencegah timbulnya kemungkinan
rekanalisasi.
Langkah 10
lakukan
tindakan diatas (langkah 6-9)untuk vas deferens kanan dan kiri, dansetelah
selesai, tutuplahkulit dengan 1-2 jahitan plain catgut No. 000 kemudian rawat
luka operasi sebagaimana mestinya, tutup dengan kasa steril dan diplester.
DAFTAR PUSTAKA
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![*](file:///C:\Users\win7\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking