PENANGGULANGAN MASALAH
KONTRASEPSI
a.
Macam – macam efek
samping atau masalah kontrasepsi
v Kondom
Kondom merupakan
selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya
lateks(karet), plastik(vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang
pada penis saat hubungan seksual.
Adapun efek samping
dari penggunaan kondom adalah:
1) Kodom rusak atau
diperkirakan bocor (sebelum berhubungan)
2) Kondom bocor atau
dicurigai adanya curahan di vagina saat berhubungan
3) Dicurigai adanya
reaksi alergi (psermisida)
4) Menggurangi kenikmatan
seksual
5) Masalah ereksi seperti
gagal mempertahankan ereksi
v Pil
Kontrsepsi hormonal
pil telah mengalami penelitian panjang, sehingga sebagian besar wanita dapat
menerima tanpa kesulitan, dengan partus menstruasi normal
serta durasi 4 sampai 6 hari.
Adapun efek samping
dari penggunaan kontrasepsi pil adalah:
1) Amenorea (tidak ada
perdarahan)
2) Mual, pusing, atau
muntah (akibat reaksi anafilaktik)
3) Perdarahan pervaginam
4) Depresi
v Suntikan
Metode suntikan
kontrasepsi telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional serta peminatnya
makin bertambah.
Adapun efek sampinhg
kontrasepsi suntikan adalah:
1) Amenorea
2) Mual, pusing, dan
sakit kepala
3) Berat badan meningkat
4) Perdarahan tidak teratur
5) Perubahan mood
v AKDR
Adapun efek samping
dari penggunaan kontrasepsi AKDR adalah:
1) Amenorea
2) Kejang
3) Perdarahan vagina yang
hebat dan tidak teratur
4) Adanya pengeluaran
cairan dari vagina
v Implant
Untuk mengurangi
masalah yang timbul setelah pemasangan, semua tahap proses pemasangan harus dilakukan
secara hati- hati dan lembut.
Adapun efek samping
dari penggunaan kontrsasepsi implant adalah:
1) Amenorea
2) Perdarahan bercak ringan
3) Ekspulsi
4) Infeksi pada daerah
insersi
5) Berat badan naik/turun
v Tubektomi
Tubektomi adalah
prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang
perempuan secara permanen.
Adapun efek samping
dari kontrasepsi tubektomi adalah:
1) Infesi luka
2) Demam pasca operasi
(>38°c)
3) Luka pada kandung
kemih, intestinal (jarang terjadi)
4) Hematoma (subkutan)
5) Emboli gas yang diakibatkan
oleh laparoskopi (sangat jarang terjadi)
6) Rasa sakit pada lokasi
pembedahan
7) Perdarahan superfisial
(tepi – tepi kulit atau subkutan)
v Vasektomi
Efek samping dari
penggunaan kontrasepsi vasektomi adalah:
1) Sebagian orang
mengeluh tentang gairah, rasa nyeri setelah pembedahan
2) Reaksi alergi,
perdarahan
3) Hematoma
b.
Penangganan efek
samping alat kontrasepsi
Ø Kondom
Penangganan dari efek
samping kondom yaitu:
1) Buang dan pakai kondom
baru atau pakai spermisida digabung kondom
2) Jika dicurigai adanya
kebocoran pertimbangkan pemberian morning after pill
3) Reaksi alergi,meskipun
jarang dapat sangat menggangu dan bisa berbahaya. Jika keluhan menetap sesudah
berhubungan dan tidak ada gejala IMS, berikan kondom alami (produk hewani: lamb
skin atau gut)Atau bantu klien memilih metode lain
4) Jika penurunan
kepekaan tidak bisa ditolerin biarpun dengan kondom yang lebih tipis anjurkan
memakai metode lain
Ø Pil
Penangganan efek
samping dari kontrasepsi pil adalah:
1) Periksa dalam atau tes
kehamilan, bila tidak hamil dan klien minum pil yang benar. Tenangkan klien
bila tidak datang haid kemungkinan besar karena kurang adekuatnya efek estrogen
terhadap endometrium. Tidak perlu pengobatan khusus, coba berikan pil dengan
dosis estrogen tetap tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil intra
uteri hentikan pil dan yakinkan pasien bahwa pil yang diminum tidak punya efek
pada janin.
2) Tes kehamilan atau pemeriksaan
ginekologik bila tidak hamil sarankan minum pil pada saat makan malam atau
sebelum tidur
3) Tes kehamilan atau
pemeriksaan ginekologik sarankan minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan bahwa
pendarahan atau spotting hal yang terjadi pada 3 bulan pertama dan lambat laun
tidak berhenti. Bila pendarahan tetap saja ganti pil dengan dosis estrogen
dengan dosis yang membuat pendarahan teratasi, lalu kembali kedosis awal. Bila
pendarahan spotting timbul lagi lanjutkan dosis atau ganti dengan kontrasepsi
lainnya
Ø Suntikan
Penangganan efek
samping dari kontrasepsi suntikan adalah:
1) Singkirkan kehamilan
bila tidak terjadi kehamilan dan tidak perlu
diberi pengobatan khusus. Jelaskan bahwa darah haid tidak berkumpul
dalam rahim. Anjurkan klien untuk kembali ke klinik bila tidak datangnya haid
masih menjadi masalah. Bila klien hamil rujuk klien. Hentikan penyuntikan, dan
jelaskan bahwa hormon progestin dan estrogen sedikit sekali pengaruhnya pada
janin.
2) Pastikan tidak ada
kehamilan bila hamil rujuk, bila tidak hamil informasikan bahwa hal ini adalah
hal biasa dan akan hilang dalam waktu dekat
3) Bila hamil, rujuk.
Bila tidak hamil cari penyebab pendarahan yang lain. Jelaskan bahwa pendarahan
yang terjadi merupakan hal biasa. Perdarahan berlanjut dan mengkhawatirkan
klien. Metode kontrasepsi lain perlu dicari
4) Beberapa wanita
mungkin mengeluhkan bertambahnya jerawat dan perubahan mood . hal ini biasanya
membaik tetapi vitamin B6 dan minyak evening primrose dapat bermanfaat untuk
meredakannya. Apabila tidak ada perbaikan gejala, hal ini harus dibahas bersama
wanita tersebut. Ia mungkin ingin mengganti metodenya atau mengobati
jerawatnya, misalnya jika klien memilki keterbatasan dalam pilihan kontrasespsi
Ø AKDR
Penangganan dari efek
samping kontrasepsi AKDR yaitu:
1) Periksa apakah sedang
hamil, apakah tidak, jangan lepas AKDR, lakukan konseling dan selidiki penyebab
amenore apabila dikehendaki. Apabila hamil, jelaskan dan sarankan untuk melepas
AKDR apa bila talinya terlihat dan kehamilan kurang dari 13 minggu, AKDR jangan
dilepaskan. Apabila klien sedang hamil dan ingin mempertahankan kehamilannya
tanpa melepas AKDR. Jelaskan adanya resiko kemunghkinan terjadinya kegagalan
kehamilan dan infeksi serta perkembanagan kehamilan harus lebih diamati dan
diperhatikan
2) Pastikan dan tegaskan
penyebab lain dari kekejangan. Tanggulangi penyebabnya apabila ditemukan.
Apabila tidak ditemukan penyebabnya beri analgetik untuk sedikit meringankan.
Apabila kilen mengalami kejang yang hebat, lepaskan AKDR dan bantu klien
menentukan meode kontrasepsi yang lain.
3) Pastikan dan tegaskan
adanya infeksi pelvikdan kehamilan ektopik. Apabila tidak ada kelainan
patologis, perdarahan berkelanjutan serta perdarahn hebat, lakukan koseling dan
pemantauan. Beri ibu profen (800 mg, 3x
sehari selama 1 minggu) untuk mengurangi perdarahan dan berikan tablet besi (1
tablet setiap hari selama 1 sampai 3 bulan). AKDR memungkinkan dilepas apabila
dari 3 bulan dan dikehendaki. Apabila klien telah memakai AKDR selama lebih
dari 3 bulan dan diketahui menderita anemia (Hb < 7 g%) anjurkan ibu untuk
melepas AKDR dan bantulah memilih metode lain yang sesuai
4) Pastikan adanya
kehamilan atau tidak. Tanyakan apakah AKDR terlepas. Apabila tidak hamildan
AKDR tidak terlepas, berikan kondom. Periksa talinya didalam saluran
endoserviks dan kavum uteri (apabila memungkinkan adanya peralatan dan tenaga
terlatih) setelah masa haid berikutnya. Apabila tidak ditemukan rujuklah
kedokter. Lakukan pemeriksaan ultasound, apabila tidak hamil dan AKDR yang
hilang tidak ditemukan, pasanglah AKDR baru atau bantulah klien menentukan
metode lain
5) Pastikan pemeriksaan
untuk IMS. Lepaskan AKDR apabila ditemukan menderita atau sangat dicurigai
menderita gonorhoe atau infeksi klamidal, lakukan pengobatan yang memadai.
Apabila AKDR dileluarkan beri metode lain sampai masalah teratasi.
Ø Implan
Penangganan efek
samping dari implan yaitu:
1) Pastikan hamil atau
tidak, dan bila tidak hamil, tidak memerlukan penanganan khusus, cukup
konseling saja.Bila klien tetap saja tidak dapat menerima, angkat implan dan
anjurkan menggunakan kontrasepsi lain. Bila terjadi kehamilan dan klien ingin
melanjutkan kehamilan, cabut implan dan jelaskan bahwa progestin tidak
berbahaya bagi janin. Bila diduga terjadi kehamilan kehamilan ektopik, klien
dirujuk. Tidak ada gunanya memberikan obat hormon untuk memancing timbulya
perdarahan
2) Jelaskan bahwa
perdarahan ringan sering ditemukan terutama pada tahun pertama. Bila tidak nada
masalah dan klien tidak hamil, tidak diperlukan tindakan apapun. Bila klien
tetap saja mengeluh masalah perdarahan dan ingin melanjutkan pemakaina nimplan
dapat diberikan pil kombinasi satu siklus, atau ibuprofen 3x 800 mg selama 5 hari. Terangkan kepada
klien bahwa akan terjadi perdarahan setelah pil kombinasi habis. Bila terjadi
perdarahan lebih banyak dari biasa berikan 2 tablet pil kombinasi untuk 3 - 7
hari dan kemudian dilanjutkan dengan satu siklus pil kombinasi, atau dapat juga
diberikan etinilestradinol atau 1,25 mg estrogen konjugasi untuk 14 – 21 hari
3) Cabut kapsul yang
ekspulsi, periksa apakah kapsul yang lain
masih ditempat dan apakah terdapat tanda- tanda infeksi daerah insersi.
Bila tidak ada infeksi dan kapsul lain masih berada pada tempatnya, pasang
kapsul baru 1 buah pada tempat insersi yang berbeda. Bila ada infeksi cabut
seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada lengan ;lain, atau anjurkan
klien menggunakan metode kontrasepsi lain.
Ø Tubektomi
Penanganan
dari efek samping kontrasepsi tubektomi adalah:
1)
Apabila terlihat efek luka, obati dengan antibiotic. Bila terdapat
abses, lakukan drainase dan obati seperti yang terindikasi.
2)
Obat infeksi berdasarkan apa yang ditemukan .
3)
Mengacu tingkat asuhan yang tepat ,apabila atau kandung kemih
atau luka usus dan diketahui sewaktu operasi, lakukan reperasi primer.apabila ditemukan
pasca operasi , dirujuk kerumah sakit yang tepat bila diperlukan .
4)
Gunakan pasck yang hangatdan lembab ditempat tersebut.
Amati hal ini biasanya akan berhenti dengn berjalannya
waktu tetapi dapat membutuhkan
drainase bias ekstensif.
5)
Ajukan ketingkat asuahan yang tepat dan mulailah resussitasi
intensif termasuk: cairan intravena ,resussitasi kardiopulmonary,dan tindakan penunjang
kehidupan lainnya.
6)
Pastikan adanya infeksi atau abses dan obati berdasarkan apa
yang ditemukan .
7)
Mengontrol perdarahan dan obati berdasarkan apa yang
ditemukan .
Ø
Vasektomi
Penangan efek samping kontrasepsi vasektomi adalah :
1) Dengan komunikasi
,informasi , edukasi atau (KIE) untuk menjelaskan sebab terjadinya , reaksi ini
dapat terjadi pada saat dilakukan anastesi dan pada setiap tindakan operasi ,
baik operasi besar atau pun kecil.
2) Penanggulangan perdarahan
dihentikan dengan penekanan pada pembuluh darah yang luka.
3) Penaggulangannya dilakukan
dengan tindakan medis yaitu memberikan kompres hangat beri penyanggaan skrotum.
Speroff, leondan
Philip darney. 2003. Pedoman klinis kontrasepsi. Jakarta : ECG
Saifuddin, abdul bar.
2012 .buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi . Jakarta :yayasan binapusta kasaiwono prawiroharjo.
Everett, Suzanne .2007
.buku saku kontrasepsi dan kesehatan seksual reproduksi, Jakarta ; ECG
Handayani ,sri ,2010 .
buku ajar pelayanan keluarga berencana. Yogyakarta : pustaka rihama
Meilani ,nikendkk.
2010 pelayanan keluarga berencana Yogyakarta : fitramaya
SOAL KASUS
1.
NY.N datang ke klinik bidan D mengeluh tidak ingin punya
anak lagi. Dengan G : IV P: IV
AB: O umur 45 tahun.
jadi KB apakah yang cocok untuk ibu tersebut?
a. Implan B. IUD C. Tubektomi D. Vasektomi
2. NY. A datang keklinik
bidan dengan keluhan perdarahan dengan pemakaian alat kontrasepsi implant,
kemudian bidan memberi konseling terhadap ibu tersebut tetapi ibu tetap ingin
melanjutkan pemakaian implant. Tindakan apa yang harus dilakukan oleh bidan….
a. beri pil kombinasi
satu siklus atau ibufrofen 3x800 mg selama 5 hari
b. beri 2 tablet pil
kombinasi selama 5 hari
c.
beri 1,25 mg estrogen
d. beri pil kombinasi
satu siklus atau ibufrofen 3x500 mg selama 7 hari
3. NY. R datang keklinik
bidan S
G: II P:
II AB: O
umur 29 tahun mengeluh dengan BB bertambah,
perdarahan tidak teratur, mual, sakit kapala & perubahan mood. Dari
pernyataan diatas kontrasepsi apakah
yang dipakai oleh NY. R tersebut……
a. PIL
b. Suntikan
c.
AKDR
d. Implan
4. NY.A datang keklinik
bidan G: IV P: IV AB:0, usia ny R. 40 tahun sebelumnya ibu memakai kontrasepsi
implant,kemudian ibu mengeluh BB
bertambah, ibu ingin berpindah menggunakan alat kontrasepsi AKDR akan tetapi ibu tersebut mempunyai
riwayat penyakit jantung.Anjuran apa yang dapat diberikan oleh seorang bidan….
a. memasang AKDR
b. sebaiknya enganjurkan
ibu menggunakan AKDR progestin
c.
sebaiknya jangan menggunakan AKDR yang mengandung progestin
karena progestin mempengaruhi lipid dan vasokontriksi
d. sebaiknya memberi
konseling lebih lanjut kapada ibu tersebut,dengan pemilihan alat kontrasepsi
yang lebih aman.
5. Dari data ibu tersebut
alat kontrasepsi apa sebaiknya diberikan?...
a. pil kombinasi C.suntikan
b. AKDR D.tubektomi
6. dari kasus diatas
bagaimana efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi AKDR…….
a. amenore, kejang,
perdarahan yang hebat dan tidak teratur, benang hilang
b. demam pasca pemakaian
c.
hematoma
d. reaksi elergi
7. NY.B datang keklinik
bidan dimana ibu ingin memasang alat kontrasepsi yang cocok untuknya ibu
binggung ,kemudian umur ibu 40 tahun dengan G:IV P:IV AB:0, ibu mempunyai
varies dan hasil pemeriksaan bidan (+), jadi dari kasus diatas alat kontrasepsi
apakah yang cocok untuk ibu tersebut…..
a. Pil C.AKDR
b. suntikan D.MOW (tubektomi)
8. NY.M berumur 40 tahun
dengan BB >90 kg. ibu tersebut dianjurkan bidan untuk memakai alat
kontrasepsi IUD, dari kasus diatas kenapa ibu diberi alat kontrasepsi IUD…..
a. karena dapat
mengakibatkan hormone estrogen
b. karena dapat
mengurangi hormone estrogen
c.
karena tidak mengandung hormone sama sekali
d. karena mengndung
hormone estrogen
9. pada pasangan usia
subur (PUS) datang keklinik bidan N denagn keluhan mengidap tumor pada payudara
dan alat kontrasepsi apa yang cocok diberikan bidan untuk PUS tersebut…
a. minipil
b. implant
c.
AKDR (IUD)
d. tubektomi
10.
Datang keklinik bidan dengan G:III P:III AB: 0
Usia 35 tahun dan ibu
memiliki keluhan yaitu radang panggul dari kasus diatas bidan member alat
kontrasepsi apakah ke pada NY.N……
a. minipil
b. suntikan
c.
AKDR
d. Implant
JAWABAN
1.C
2.A
3.B
4.C
5.D
6.A
7.D
8.C
9.C
10.D